there are people who misses u…out there..

Hari ini adalah hari sabtu. Hari dimana seharusnya saya piket jaga puskesmas di siang hari jam 14.00-20.00. Saya awali pagi hari dengan bermalas-malasan, hmm, pengen sih pergi refreshing, tapi tampaknya saya mengalami *anhedonia akut. Tak apalah. Kemudian jam 11 an saya berangkat ke resepsi teman saya yang bapaknya notabene adalah employer saya selama project MNCH–proyek ambisius untuk menekan kematian ibu dan balita di Indonesia- yang disponsori oleh LSM di Australia. Dan bisa ditebak, saya ketemu banyak rekan kerja di sana. Susah juga lama gak ketemu terus ketemu lagi. Ada kenalan yang waktu dulu masih kerja bareng ketawa-ketiwi, eh, ketemu lagi setelah 4 bulan rasanya kok kikuk.Sebutlah rekan kerja saya tersebut namanya Bapak.

Saya mendatangi Bapak tersebut sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman. Ia pun menyambut saya smbil berkata,”Kenalin mas, istri saya”. Saya pun dengan senyum membalas jabat tangan istrinya. And then, i just ngeloyor…..hahahah…sopan gak sich??* bener deh, gue harus belajar tatakrama,,huhuhu,,efek samping kebanyakan fesbuk nih…trus ketemu Bos 2 yg ngingetin ternyata dia masih hutang honor sama saya. Heuu, saya sendiri sudah lupa, emang honor apa lagi ya? honor dua bulan saya sebesar 3,4 juta plus2 rasanya sudah dibayar. Saya bilang saja saya besok mampir ke kantor kalo sempet.

Pulang dari resepsi, seperti biasa, sakaw…buka fesbuk lah. Liat notif, ternyata ada Mbak hari(penghuni Gamplaz, alias gamping plaza, alias puskesmas gamping I, tempat saya membanting tulang sehari-hari..*kuis time, ada berapa tulisan hari dalam paragraf ini??) nulis di wall saya:

” ibu2 bertanya “pak gunawan ada?klo masuk hari apa aja?saya maunya ma pak gunawan aja” … belum lagi pak boiman SOPT juga”pak dokterè onten?”(pak dokternya ada?) duuh,kok ra ono” … cciiiaaaaaattt…. *nggrundhel* mode:on

Wuakakak..ternyata ada juga yang butuh ‘jasa’ saya. Hehe, terharu. Istri saya pun membaca tulisan di wall itu, langsung dengan ganasnya dia mencium saya,”Pak-e, mama bangga deh!”.Apa sich ini, istri yang lebay,wekekek…

Saya mencoba menganalisa apa yang terjadi selama 4 bulan bertugas. Ada kalanya saya dihina diremehkan pasien, mungkin melihat tampang culun–ngenomi(tampak muda, bhs.jawa,-red.),ehm–sehingga sampai tanya,”Sudah tugas di sini ya?”. FTW-fcuk the what- ya iyalah pak saya tugas di sini, mungkin dikiranya saya koass. Tapi gak apa2 lah, mungkin bapak itu sedang dalam fase denial karena saya diagnosa diabetes–kencing manis–.
Yang menyenangkan adalah ketika pasien menghargai kerja kita dan merasa puas. Ada kalanya dokter itu mood nya lagi baik, senyum terus, periksanya komplit–ini yang coba saya amalkan sesuai petunjuk begawan-begawan saya di UGM–tapi kalo lagi gak mood ya asal2an, maksudnya kurang teliti. Hal ini menurut saya lumrah. Asal tidak misdiagnosis saja. Hubungannya apa? ya kalo ada dokter yang anda temui kok nge-bete-in, tetep positive thinkinglah. Saya kira itu bukan sifat dasarnya.

Kembali ke penghargaan dari pasien,,Waktu itu saya beri seorang bapak sebuah obat untuk mengatasi gejala perutnya yang kembung karena terisi cairan. Waktu datang pertama kali ke saya kondisinya acak-acakan, batuk-batuk. Saya cek ternyata paru-parunya penuh cairan. Saya rujuk ke rsud dia tetap kembali ke puskesmas. hmm, susah juga. Catatan medisnya selama ini di puskesmas hanya tertulis obat-obat simtomatis penekan batuk dan vitamin, yang notabene bukan catatan saya. Setelah evaluasi lengkap, saya pun memberi Furosemide, obat diuretik yang berfungsi mengurangi timbunan cairan. 10 hari berikutnya bapak tu kembali ke saya, dia merasa enakan, wajahnya sumringah. Semenjak itu, bapak tersebut hobi nyari saya dan tampangnya gak acak-acakan lagi. Heuu,,*padahal saya udah bosan, pak, ke rsud aja ya?? tapi tetep harus kita layani sepenuh hati.

Kemudian ada ibu yang tiap dateng selalu nanya,”Pak dokter Ridho(Irama) ada?”, perawat pada ngakak.  Mungkin karena jenggot saya jadi agak mirip Ridho Irama??(dari Hongkong Parung??)”Adanya dokter Gunawan buk, bukan dokter Ridho“. Dan karena keramahan serta kesabaran saya, ibuk itu selalu di akhir sesi menyalami saya seraya mengucapkan,”Tuhan memberkati”. Hmm,,,so peacefull…so being a doctor is not all about the money.
There are people who misses u…out there..if u do good things..:)

One comment on “there are people who misses u…out there..

  1. ariesyuda says:

    nice writing pak dokter….

Leave a reply to ariesyuda Cancel reply